Friday, July 9, 2010

Seorang dia.

Melihat dunia dari matanya amat mempesonakan.
Gelak-tawa dari bibirnya amat mengasyikkan.
Menggengam erat jari-jemari dari jari-jarinya amat meresahkan.
Air matanya bagai semilu yang menikam,
esak tangisnya bagai lagu sendu dalam kalbu.
Dibiarnya titis hujan membasahi mukanya.
Alis keningnya mencambah cahaya diwajahnya.
Depang tangannya bagai ingin mendakap dunia,
langkah kakinya bagai mengatur posisi.
Gema suaranya bak guntur menggegar cakrawala menggoyah bintang-bintang.

Sungguhpun begitu,
bagi aku,

Kebaikannya meluluhkan jiwaku.
Lemah-lembutnya meraih suasanaku.
Adab-sopannya membuatkanku kenanginya dalam doaku.
Tutur-katanya meresapi jauh dalam sanubariku.

Untuk dia.
Seorang dia.

Wallahu'alam.

1 comment:

Fatin Amirah said...
This comment has been removed by the author.